Kamis, 20 Juni 2013

asuhan keperawatan tumor jinak kulit keratosis seborea



BAB 3
Asuhan Keperawatan
Kasus semu
               Ny. M 40 tahun, datang ke RSUA tanggal 23 April 2013 dengan keluhan adanya lesi berwarna 
coklat tua pada wajahnya dan lesi mengelupas berulangkali.  Klien mengatakan lesi muncul sekitar 1 minggu 
yang lalu, awalnya lesi datar, diameter sekitar 5 mm tapi lama kelamaan diameter membesar hingga 3 cm. 
Hasil pengkajian menunjukkan  adanya lesi yang menebal berkembang penuh dan mengalami pigmentasi 
gelap dan tertutup oleh skuama berminyak. Dari pemeriksaan histopatologis didapat kan epidermis 
mengalami hiperkeratosis, akantosis dan papilomatosis dengan batas bawah tumor terletak segaris dengan 
epidermis normal. Ibu pasien juga mengalami gangguan ini. Ny.M didiagnosis mengalami keratosis seboroika.

3.1 Pengkajian
1.      Identitas pasien
       Nama                                  : Ny. M
       Umur                                  : 40 tahun
Jenis Kelamin                     : Perempuan
Pendidikan                          : SLTA
Pekerjaan                            : Swasta
Agama                                : Islam
Suku / Bangsa                    : Jawa / Indonesia
Status Perkawinan              : Janda
Alamat                                : Surabaya
Tgl MRS                             : 23 - 04 - 2013
Tgl Pengkajian                    : 23 – 04 - 2013
Diagnosa Medis                 : keratosis seboroika
2.      Keluhan utama                    : Adanya lesi berwarna coklat tua pada wajah dan mengelupas berulangkali.
3.      Riwayat penyakit sekarang : sekitar 1 minggu yang lalu muncul lesi pada wajah klien, awalnya lesi datar, diameter sekitar 5 mm tapi lama kelamaan diameter membesar hingga 3 cm, dan lesi ini sering mengelupas.
4.      Riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluarga: -
5.      Pola kebiasaan
6.      Pemeriksaan fisik                 :
a.       Keadaan umum             : baik
b.      Kesadaran                      : komposmentis
c.       TTV                               :
1.        TD               : 110/70 mmHg
2.        Nadi            : 86x/ menit
3.        RR              : 18x/ menit
4.        Suhu            : 38,7C
d.      Review of system
1.      Sistem pernapasan.
Pola pernafasan reguler dengan frekwensi 18 x/menit , ekspansi dada simetris kanan dan kiri, tidak ada suara tambahan
2.      Sistem kardiovaskuler.
CRT  <2 detik, akral hangat, kering, Bunyi jantung S1dan S2 tunggal, nadi 86x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg, 
3.      Sistem persarafan.
GCS: 4-5-6, kesadaran komposmentis
4.      Sistem perkemihan.
Intake minum ± 1200 cc/ hari, produksi urin ± 1000 cc/hari, warna urin jernih.
5.      Sistem pencernaan.
Nafsu makan menurun dengan porsi makan 3 kali sehari habis, peristaltik usus 6 kali/ menit, BAB 1kali dalam sehari,
6.      Sistem muskuloskeletal.
Dalam batas normal.
7.      Sistem integumen.
Terdapat lesi pada wajah berwarna coklat tua, diameter 3 cm, lesi mengelupas.
8.      Sistem endokrin
Dalam batas normal
9.      Sistem reproduksi
Dalam batas normal.

3.2  Analisa data
Data
Etiologi
Masalah
DS :
Ny.M mengeluh adanya bercak berwarna coklat tua yang terus meluas sejak 1 minggu yang lalu.
DO :
Adanya lesi yang menebal berkembang penuh dan mengalami pigmentasi gelap dan tertutup oleh skuama berminyak diameter 3 cm
Keratosis Seboroika

Neoplasma mirip kutil , berwarna coklat


Kulit sering mengelupas


 


Kerusakan integritas kulit
Kerusakan Integritas Kulit
DS :
Ny.M tidak mengetahui penyebab dan akibat penyakit yang diderita
DO :
Klien tampak cemas dan gelisah

Keratosis Seboroika

Neoplasma mirip kutil , berwarna coklat


Kulit sering mengelupas


 


kurang informasi mengenai penyebab, dampak, dan penatalaksanaan
organ lain


 


Ansietas
Ansietas

 DS :
Ny.M mengatakan malu dengan kondisi wajahnya
DO :
Klien tampak murung
Keratosis Seboroika
 

Neoplasma mirip kutil , berwarna coklat


wajah yang abnormal


 


hilangnya percaya diri


gangguan citra diri

Gangguan citra diri

3.3  DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Kerusakkan Integritas Kulit berhubungan dengan lesi keratosis seboroika berwarna coklat tua di wajah.
2.      Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan pengobatan
3.      Gangguan citra tubuh berhubungan dengan berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat penyakit

3.4  INTERVENSI KEPERAWATAN
1.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi makula berbatas tegas berwarna merah muda keunguan
Tujuan             : Dalam jangka waktu 3 x 24 jam dapat menunjukkan perbaikan integritas  kulit
Kriteria hasil    : Lesi makula mengerut atau makula tersamarkan
No
Intervensi
Rasional
1.
Dorong klien untuk menghindari semua bentuk friksi (menyentuh, menggaruk dengan tangan) pada kulit
Mencegah penularan bakteri yang dapat memperparah infeksi pada lesi kulit
2.
Health education perawatan kulit dengan bersih dan benar.
Perawatan kulit yang benar mengurangi resiko terakumulasinya kotoran di kulit
3.
Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep, dan bedak kecuali di izinkan dokter.
Dapat meningkatkan iritasi.
4.
Motivasi pasien untuk konsumsi diet dengan TKTP
Untuk memperlancar proses penyembuhan.
5.
Health education pengobatan  dan discharge planning rawat jalan
Pilihan pengobatan yang sesuai dan kepatuhan mempercepat penyembuhan
6.
Kolaborasi pengobatan menggunakan laser dan alternative krim penyamar
Program penyembuhan

2.      Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan pengobatan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam cemas keluarga dan  klien berkurang
Criteria hasil :
1.      keluarga mengungkapkan sumber kecemasan
2.      koping klien adaptif
3.      klien dapat menyatakan pemahamannya tentang proses penyakit, prognosis dan tindakan  pengobatan.
No
Intervensi
Rasional
1.
Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realitas serta kesalahan konsep tentang diagnosis.
2.
Pertahankan kontak sering dengan pasien.
Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau di tolak; berikan respek penerimaan individu, mengembangkan rasa kepercayaaan.
3.
Bantu pasien/ orang terdekat dalam mengenali dan mengklasifikasi rasa takut untuk memulai mengembangkan strategi koping untuk menghadapi rasa takut.
Keterampilan koping sering rusak setelah diagnosis dan selama fase pengobatan yang berbeda. Dukungan dan konseling sering perlu untuk memungkin kan individu mengenal dan menghadapi rasa takut dan untuk meyakini bahwa strategi kontrol/ koping tersedia.
4.
Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.
Memudahkan istirahat, menghemat energi, dan meningkatkan kemampuan koping.


3.      Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat penyakit.
Tujuan            : Setelah perawatan 2x24 jam klien tidak mengalami gangguan citra tubuh.
Kriteria hasil  :
1.             Gambaran diri baik
2.             Keseimbangan antara ke-adaan tubuh dan idealisme, serta perilaku
3.             Bisa menerima perubahan penampilan tubuh
4.             Menerima perubahan status kesehatan
No
Intervensi
Rasional
1.
Bantu klien mendiskusikan perubahan yang terjadi karena penyakitnya
Beberapa pasien memandang situasi sebagai tantangan, beberapa sulit menerima perubahan hidup/penampilan peran dan kehilangan kemampuan control tubuh sendiri.
2.
Bantu klien mendeskripsikan perubahan tubuh yang sering terjadi dan berikan dukungan positif.
Memberikan bantuan positif bila           perlu agar memungkinkan pasien merasa senang terhadap diri diri sendiri, menguatkan perilaku positif,  meningkatkan percaya diri.
3.
Health education klien untuk memperbaiki citra diri , seperti merias dan merapikan diri.
Membantu meningkatkan perilaku positif.
4.
Identifikasi koping keluarga dalam merespon perubahan kondisi klien
Koping keluarga yang efektif mampu membantu untuk mempertahankan perasaan harga diri klien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar