BAB III
Asuhan Keperawatan
3.1 Pengkajian
a. Anamnesis
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku
bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan,
alamat, penanggung jawab, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register, diagnosa
medis.
b. Keluhan
utama : Keluhan utama yang sering
menjadi masalah saat makan atau minum.
c. Riwayat
Penyakit Sekarang : Mengalami masalah saat makan atau minum, seringkali
tersedak sampai beberapa kali makanan bukannya tertelan tapi masuk ke rongga hidung
sehingga terbatuk dan bersin saat makan.
d. Riwayat
penyakit dahulu : -
e. Riwayat
Penyakit Keluarga : Untuk mengetahui adanya penyakit yang sama pada generasi
sebelumnya.
f. Pola
kebiasaan :
1.
Pola nutrisi
2.
Pola tidur/istirahat
3.
Pola aktivitas
4.
Pola eliminasi
5.
Pola kopinh
6.
Konsep diri.
g.
Pemeriksaan fisik
a. B1
(Breathing) : awasi adanya peningkatan RR, penggunaan otot bantu nafas dan
nyeri di dada.
b. B2
(Blood) : Nadi normal (60-100 x/menit), TD normal (120/80 mmHg)
c. B3
(Brain) : -
d. B4
(Bladder) : -
e. B5
(Bowel) : nafsu makan turun, nyeri saat menelan
f. B6
(Bone) : pasien lemah, turgor kulit jelek
3.2 Analisis data
Data menyimpang
|
Etiologi
|
Masalah
keperawatan
|
|||
DS:
1.
Sulit
menelan
2.
Dada
terasa terbakar sebelum dan sesudah makan
.
DO:
X-ray,
esophagus dilatasi
|
Sulit menelan
disfagia
makanan tertahan di esofagus
absorpsi
nutrient
berkurang
nutrisi
kurang dari
kebutuhan |
Nutrisi
kurang dari kebutuhan
|
3.3 Diagnosa Keperawatan
1.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan b.d masukan nutrisi yang kurang.
2.
Resiko
nyeri b.d kesulitan menelan
3.
Kekurangan
volume cairan tubuh berhubungan dengan sulit menelan
4.
Resiko tinggi aspirasi berhubungan
dengan makanan masuk ke saluran nafas.
3.4 Intervensi Keperawatan
1. Nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan ditandai oleh pasien
mengeluh mengalami masalah saat makan dan minum.
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan
maka masalah kekurangan nutrisi dapat diatasi
Kriteria hasil
1.
Perawat
mampu meningkatkan status nutrisi pasien
2.
Perawat
mampu mengontrol BB pasien
3.
Pasien
terbebas dari tanda-tanda malnutrisi
Intervensi dan rasional
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
|
Tanyakan
pada pasien apakah ia memiliki riwayat alergi terhadap makanan.
Beri
dukungan pada pasien untuk mendapatkan intake kalori yang adekuat sesuai
dengan tipe tubuh dan pola aktivitasnya.
Pasien
dianjurkan untuk makan dengan perlahan dan mengunyah makanan secara seksama.
Pemberian
makanan sedikit dan sering dengan bahan makanan yang tidak bersifat iritatif.
|
Untuk
menentukan nutrisi yang tepat untuk pasien.
Agar
terjadi keseimbangan antara kebutuhan kalori dengan pemasukan kalori.
makan
perlahan dan mengunyah secara seksama dapat memudahkan makanan lewat kedalam
lambung.
meningkatkan
pencernaan dan mencegah.
|
2. Resiko nyeri b.d kesulitan menelan
Tujuan
: Setelah dilakukan perawatan nyeri akut dapat diatasi dan berkurang.
Kriteria
hasil.
1.
Perawat
mampu menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan tingkat kenyamanan dan mengontrol
nyeri.
2. Pasien mampu menggunakan skala nyeri
untuk mengidentifikasi tingkat nyeri saat ini dan menentukan tingkat kenyamanan
yang diinginkan.
Intervensi dan rasional
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
|
Mintalah
kepada pasien untuk melaporkan lokasi, intensitas dengan menggunakan skala
nyeri dan kualitas nyeri.
Pemberian
makan sedikit dan sering.
Ajari
pasien metode nonfharmakologi untuk menurunkan nyeri klien.
Anjurkan
pasien untuk menggunakan obat analgesik sesuai dengan yang dianjurkan.
|
Intensitas,
lokasi dan kualitas nyeri hendaknya dilaporkan sesudah prosedur tindakan
untuk mengetahui keberhasilan treatmen .
pemberian
makan dan sering dianjurkan karena jumlah makanan yang terlalu banyak akan
membebani lambung dan meningkatkan refluks lambung.
Digunakan
untuk sebagai suplemen dari metode pharmakologik.
Mencegah
terjadinya penyalahgunaan obat.
|
3. Kekurangan volume cairan
tubuh
berhubungan dengan sulit menelan
Tujuan : Kebutuhan
cairan pasien dapat terpenuhi / tidak mengalami kekurangan cairan tubuh.
Kriteria Hasil :
1. Pasien
tidak bermasalah saat minum
2. Turgor
kulit baik
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Memantau jumlah keluaran urin pasien
|
Agar dapat mengetahui jumlah cairan yang harus diberikan dan
jenis cairan
|
2.
|
Memberikan cairan yang adekuat
|
Agar pasien tidak kekurangan elektrolit dan kebutuhan cairan
stabil (normal)
|
3.
|
Memberikan buah dan sayur yang mengandung banyak air
|
Untuk menambah cairan yang dibutuhkan
|
4.
|
Kaji suhu, warna kulit, kelembapan kulit
|
Mengindikasikan terjadinya dehidrasi
|
4. Resiko
tinggi aspirasi berhubungan dengan makanan masuk ke saluran nafas.
Tujuan : Pasien tidak lagi beresiko
aspirasi saat pemberian nutrisi
Kriteria Hasil :
1. Pasien
tidak tersedak saat makan
2. Pola
nafas pasien tidak terganggu
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Dorong latihan abdomen atau bibir
|
Memberikan beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dispnea
dan menurukan jebakan udara
|
2.
|
Mengajarkan pasien posisi duduk saat makan
|
Posisi duduk mengurangi resiko terjadinya aspirasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar