Senin, 20 Agustus 2012

askep disfagia akalasia


BAB III
Asuhan Keperawatan

3.1  Pengkajian

a.       Anamnesis
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan, alamat, penanggung jawab, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register, diagnosa medis.
b.      Keluhan utama :  Keluhan utama yang sering menjadi masalah saat makan atau minum.
c.       Riwayat Penyakit Sekarang : Mengalami masalah saat makan atau minum, seringkali tersedak sampai beberapa kali makanan bukannya tertelan tapi masuk ke rongga hidung sehingga terbatuk dan bersin saat makan.
d.      Riwayat penyakit dahulu : -
e.       Riwayat Penyakit Keluarga : Untuk mengetahui adanya penyakit yang sama pada generasi sebelumnya.
f.       Pola kebiasaan :
1.                   Pola nutrisi
2.                   Pola tidur/istirahat
3.                   Pola aktivitas
4.                   Pola eliminasi
5.                   Pola kopinh
6.                   Konsep diri.
g.    Pemeriksaan fisik
a.    B1 (Breathing) : awasi adanya peningkatan RR, penggunaan otot bantu nafas dan nyeri di dada.
b.      B2 (Blood) : Nadi normal (60-100 x/menit), TD normal (120/80 mmHg)
c.       B3 (Brain) : -
d.      B4 (Bladder) : -
e.       B5 (Bowel) : nafsu makan turun, nyeri saat menelan
f.       B6 (Bone) : pasien lemah, turgor kulit jelek

3.2  Analisis data
Data menyimpang
Etiologi
Masalah keperawatan
DS:
1.      Sulit menelan
2.      Dada terasa terbakar sebelum dan sesudah makan
.
DO:
         X-ray, esophagus dilatasi
Sulit menelan

disfagia

makanan tertahan di
esofagus
 

absorpsi nutrient
berkurang


 


nutrisi kurang dari
kebutuhan
Nutrisi kurang dari kebutuhan

3.3  Diagnosa Keperawatan
1.         Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d masukan nutrisi yang kurang.
2.         Resiko nyeri b.d kesulitan menelan
3.         Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan sulit menelan
4.         Resiko tinggi aspirasi berhubungan dengan makanan masuk ke saluran nafas.

3.4  Intervensi Keperawatan
1.      Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan ditandai oleh pasien mengeluh mengalami masalah saat makan dan minum.
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan maka masalah kekurangan nutrisi dapat diatasi
Kriteria hasil
1.      Perawat mampu meningkatkan status nutrisi pasien
2.      Perawat mampu mengontrol BB pasien
3.      Pasien terbebas dari tanda-tanda malnutrisi



Intervensi dan rasional
No
Intervensi
Rasional
1.




2.





3.





4.
Tanyakan pada pasien apakah ia memiliki riwayat alergi terhadap makanan.
Beri dukungan pada pasien untuk mendapatkan intake kalori yang adekuat sesuai dengan tipe tubuh dan pola aktivitasnya.
Pasien dianjurkan untuk makan dengan perlahan dan mengunyah makanan secara seksama.

Pemberian makanan sedikit dan sering dengan bahan makanan yang tidak bersifat iritatif.
Untuk menentukan nutrisi yang tepat untuk pasien.

Agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan kalori dengan pemasukan kalori.

makan perlahan dan mengunyah secara seksama dapat memudahkan makanan lewat kedalam lambung.
meningkatkan pencernaan dan mencegah.


2.      Resiko nyeri b.d kesulitan menelan
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan nyeri akut dapat diatasi dan berkurang.
Kriteria hasil.
1.      Perawat mampu menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan tingkat kenyamanan dan mengontrol nyeri.
2.      Pasien mampu menggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri saat ini dan menentukan tingkat kenyamanan yang diinginkan.

Intervensi dan rasional
No
Intervensi
Rasional
1.




2.




3.


4.



Mintalah kepada pasien untuk melaporkan lokasi, intensitas dengan menggunakan skala nyeri dan kualitas nyeri.

Pemberian makan sedikit dan  sering.



Ajari pasien metode nonfharmakologi untuk menurunkan nyeri klien.
Anjurkan pasien untuk menggunakan obat analgesik sesuai dengan yang dianjurkan.
Intensitas, lokasi dan kualitas nyeri hendaknya dilaporkan sesudah prosedur tindakan untuk mengetahui keberhasilan treatmen .

pemberian makan dan sering dianjurkan karena jumlah makanan yang terlalu banyak akan membebani lambung dan meningkatkan refluks lambung.
Digunakan untuk sebagai suplemen dari metode pharmakologik.

Mencegah terjadinya penyalahgunaan obat.


3.      Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan sulit menelan
Tujuan : Kebutuhan cairan pasien dapat terpenuhi / tidak mengalami kekurangan cairan tubuh.
Kriteria Hasil :
1.      Pasien tidak bermasalah saat minum
2.      Turgor kulit baik
No
Intervensi
Rasional
1.
Memantau jumlah keluaran urin pasien
Agar dapat mengetahui jumlah cairan yang harus diberikan dan jenis cairan
2.
Memberikan cairan yang adekuat
Agar pasien tidak kekurangan elektrolit dan kebutuhan cairan stabil (normal)
3.
Memberikan buah dan sayur yang mengandung banyak air
Untuk menambah cairan yang dibutuhkan
4.
Kaji suhu, warna kulit, kelembapan kulit
Mengindikasikan terjadinya dehidrasi

4.      Resiko tinggi aspirasi berhubungan dengan makanan masuk ke saluran nafas.
Tujuan : Pasien tidak lagi beresiko aspirasi saat pemberian nutrisi
Kriteria Hasil :
1.      Pasien tidak tersedak saat makan
2.      Pola nafas pasien tidak terganggu
No
Intervensi
Rasional
1.
Dorong latihan abdomen atau bibir
Memberikan beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dispnea dan menurukan jebakan udara
2.
Mengajarkan pasien posisi duduk saat makan
Posisi duduk mengurangi resiko terjadinya aspirasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar